Jakarta, Presiden meminta Gerakan Pramuka terus dipupuk sebagai wadah bagi pembentukan nasionalisme dan patriotisme. "Jadikan Gerakan Pramuka sebagai wadah pengendalian diri dari pengaruh-pengaruh negatif dan buruk agar generasi dan tunas-tunas bangsa tumbuh secara cemerlang," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan Puncak Peringatan ke-51 Gerakan Pramuka di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Senin (3/9) sore.
Oleh karena itu, lanjut Presiden SBY, peta jalan (road map) yang telah disusun sebagai bagian dari revitalisasi Gerakan Pramuka sangat penting. Hal ini sekaligus untuk memastikan pendidikan kepramukaan tetap diminati generasi muda.
"Revitalisasi mengandung makna penguatan dan akselerasi. Penguatan dan akselerasi dibutuhkan sebagai sebuah proses transformasi diri melalui organisasi kepramukan secara independen untuk terbentuknya berbagai fondasi mendasar," Presiden menjelaskan.
Fondasi pertama, ujar SBY, adalah tumbuhnya sikap cinta tanah air. Kedua, terpupuknya solidaritas kemanusiaan, ketiga terbentuknya budaya kepramukaan, dan keempat terpatrinya budaya ke-Indonesiaan yang warna-warni, berbeda-beda.
"Kita ingin pendidikan kepramukaan tidak tergerus oleh zaman, tetap berperan besar dalam mencetak generasi muda yang unggul, berkarakter, berilmu, berbudi pekerti, dan mencintai alam," Kepala Negara berpesan.
Presiden ingin Gerakan Kepramukaan menjadi instrumen yang dibutuhkan oleh para siswa, orang tua, sekolah, dan lingkungan sebagai tempat yang menyenangkan untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat generasi muda secara positif.
"Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengajak seluruh warga bangsa untuk turut serta menjadikan Gerakan Kepramukaan sebagai media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak kita dalam mencapai cita-cita dan keberhasilan di masa depan," kata Presiden SBY.
Oleh karena itu, lanjut Presiden SBY, peta jalan (road map) yang telah disusun sebagai bagian dari revitalisasi Gerakan Pramuka sangat penting. Hal ini sekaligus untuk memastikan pendidikan kepramukaan tetap diminati generasi muda.
"Revitalisasi mengandung makna penguatan dan akselerasi. Penguatan dan akselerasi dibutuhkan sebagai sebuah proses transformasi diri melalui organisasi kepramukan secara independen untuk terbentuknya berbagai fondasi mendasar," Presiden menjelaskan.
Fondasi pertama, ujar SBY, adalah tumbuhnya sikap cinta tanah air. Kedua, terpupuknya solidaritas kemanusiaan, ketiga terbentuknya budaya kepramukaan, dan keempat terpatrinya budaya ke-Indonesiaan yang warna-warni, berbeda-beda.
"Kita ingin pendidikan kepramukaan tidak tergerus oleh zaman, tetap berperan besar dalam mencetak generasi muda yang unggul, berkarakter, berilmu, berbudi pekerti, dan mencintai alam," Kepala Negara berpesan.
Presiden ingin Gerakan Kepramukaan menjadi instrumen yang dibutuhkan oleh para siswa, orang tua, sekolah, dan lingkungan sebagai tempat yang menyenangkan untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat generasi muda secara positif.
"Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengajak seluruh warga bangsa untuk turut serta menjadikan Gerakan Kepramukaan sebagai media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak kita dalam mencapai cita-cita dan keberhasilan di masa depan," kata Presiden SBY.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar